Cara Makan & Minum Yang Sehat


Menjadi sehatlah dengan bagaimana cara dan apa yang kita makan dan minum.  Makan dan minum telah menjadi kebutuhan dan keniscayaan bagi kelangsungan hidup kita manusia. Bahkan menjadi salah satu ciri makhluk hidup, yaitu membutuhkan makan dan minum. Tidak sekedar menutupi rasa lapar dan haus, kita perlu melakukan aktifitas tersebut untuk kebaikan kualitas hidup kita. 

Maka memperhatikan apa dan bagaimana cara kita makan dan minum dengan benar adalah suatu keniscayaan. Ada banyak rujukan yang disarankan oleh para ahli, seperti Dr. Hiromi Shinya, M.D, dari Albert Einstein College of Medicine, USA yang banyak menekuni bidang kesehatan pencernaan serta memiliki keahlian dalam Colonoscopy, Gastroscopy, Gangguan Nutrisi .

Berikut pola makan yang dianjurkan oleh para pakar kesehatan :

1. Minumlah 1-2 gelas air putih segera setelah bangun tidur pada pagi hari.
Anda bisa menambahkan setelah itu madu murni yang dicampur air suam-suam kuku dan atau jeruk nipis. Madu memiliki kandungan enzym yang mudah cerna dan diserap, sedangkan jeruk nipis sebagai tonikum hati yang dapat menyaring racun dan membersihkan ginjal

2. Minumlah 2-3 gelas air setiap 2 jam sebelum makan, 2 jam sesudah makan, dan 2 jam sebelum tidur. Jangan meminum air saat makan atau langsung setelah makan, karena air yang kita minum akan memisahkan makanan yang bercampur dengan enzim amilase dalam air liur kita ( yang berfungsi memudahkan penghancuran makanan dalam proses pencernaan). Akibatnya, proses pencernaan makanan akan terganggu dan tidak sempurna sehingga nutrisi yang dibutuhkan tubuh jadi tidak maksimal, pembuangan sisa olahan tubuh jadi terhambat yang akhirnya berkembang pada gejala penyakit.

3. Awali sarapan pagi kita dengan makanan yang mudah dicerna yaitu  jus buah-buahan tanpa gula
Setelah itu makan buah-buahan utuh (buah potong) yang sudah  matang, dikunyah dengan baik kira-kira 30-60 menit sebelum makan. Buah-buahan mengandung banyak enzym dan kalium.

4. Baru kemudian makan makanan berat dengan komposisi menu  = 85% berasal dari Nabati, dan 15% berasal dari Hewani. Rasio ini berdasarkan jumlah gigi manusia. Gigi mencerminkan jenis makanan yang dimakan oleh tiap spesies. Gigi manusia memiliki 32 gigi terdiri dari 2 pasang gigi seri atas dan bawah, 1 pasang gigi taring atas dan bawah, 5 pasang gigi geraham atas dan bawah. Dengan demikian rasionya adalah 1 gigi taring banding 2 gigi seri banding gigi geraham. 1 gigi taring untuk menyantap daging (hewani) dan 2 gigi seri ditambah  5 gigi geraham jadi total 7 gigi untuk menyantap makanan nabati. Jadi ketemulah rasio 7 banding 1. 85% nabati dan 15 % hewani.

5. Mengunyah setiap suap makanan sebanyak 30-70 kali. Mengunyah seperti ini mengeluarkan sekresi aktif air liur, yaitu enzim yang berikatan baik dengan cairan lambung, air empedu, dan membantu proses pencernaan. Juga meningkatkan kadar gula darah sehingga menekan nafsu makan dan mencegak terlalu banyak makan. Mengunyah seperti ini membantu penyerapan makanan secara efisien bahkan dalam jumlah yang hanya sedikit.
Konsumsi makanan hewani hanya dari hewan yang bersuhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh manusia, karena lemak hewan yang bersuhu tubuh lebih tinggi dari suhu tubuh manusia akan membeku di dalam aliran darah manusia sehingga akan menyumbat arteri (pembuluh darah). Sedangkan lemak hewan yang bersuhu tubuh lebih rendah, akan berbentuk cair didalam aliran darah manusia, seperti minyak yang dipanaskan. Sehingga akan melancarakan aliran dalam arteri bukan menyumbatnya : Hewan yang bersuhu tubuh lebih tinggi dari suhu tubuh manusia = sapi, domba, ayam dll. Hewan yang bersuhu tubuh lebih rendah dari manusia = ikan dan teman-temannya

6. Hindari makan dan minum sebelum tidur pada malam hari, paling tidak selesaikan makan malam 4-5 jam sebelum tidur. Saat kita tidur dalam keadaan lambung kosong, tersedia asam keras berkadar tinggi yang membunuh bakteri-bakteri jahat sehingga menciptakan lingkungan usus yang seimbang dan kondusif bagi penyembuhan diri, ketahanan dan kekebalan tubuh.

7. Jaga keseimbangan antara natrium dan kalium pada makanan yang kita konsumsi. Keseimbangan antara natrium dan kalium adalah syarat untuk hidup, karena mempengaruhi pertukaran cairan di dalam dan diluar sel-sel tubuh. Rasio natrium dan kalium idealnya adalah satu banding satu. Tetapi banyak makanan olahan yang mengandung natrium, dan natrium dapat kita konsumsi secara berlebihan tanpa sepengetahuan kita. Bahan makanan  yang mengandung banyak natrium adalah : kecap, terasi, kaldu blok, saus tomat, saus cabai, petis, roti, biskuit, cake, kue-kue yang dibubuhin soda kue atau baking powder, keju, otak, ginjal, lidah, sardine, dagung asap, telur asin, ikan asin, ham, bacon, dendeng, abon, ikan kallengan, kornet, ebi, selai kacang, sawi asin, margarine, mentega, dan fast food. Dengan cukup mengonsumsi sayuran, buah-buahan, maka kalium pun tersedia untuk memperbaiki keseimbangan dengan jumlah natrium yang ada. Selain itu juga gunakan garam sesedikit mungkin dalam masakan, jangan menambahakan garam di meja makan dan hindari makanan olahan yng mengandung natrium. 

Pahami dan jalankan secara konsisten, dan menjadi sehatlah dengan bagaimana cara dan apa yang kita makan dan minum